Saturday, January 28, 2006

(Surat buat SBY): Ngajak makan tempe


Tuan presiden yang budiman. Kalau boleh saya usul pada anda, bagaimana kalau suatu hari kita janji ketemuan di warung bu de. Letaknya, di pojok kantor saya. Di tempat itu, kita bisa kong kow bareng makan garang asem dan tempe bacem. Nah, jangan dulu anda tersinggung tuan presiden. Di tempat yang sama, mantan presiden Gus Dur juga pernah merasakan bagaimana enaknya nasi pecel buatan bude. Bahkan, mantan presiden kita yang gemar melucu ini ketagihan gak ketulungan.
Jadi, kalau saya mengajak anda makan di tempat itu, bukan tanpa alasan. Masalahnya, orang yang begitu JAIM seperti anda mau apa kloseran makan di warung rakyat ? Saya sangat rindu seorang presiden yang merakyat, bukan yang mau suaranya rakyat, untuk kemudian melupakannya. Habis manis sepah dibuang.
Wahai tuan presiden, sekarang sudah zaman demokrasi. Zama siapa saja boleh menyampaikan gagasannya. Termasuk gagasan ngajak sang presiden makan pecel atau tempe bacem. Ini bukan hal luar biasa. Siapa tau ada yang menyampaikannya pada anda. Saya punya banyak temen di samping anda tuan presiden. Misalnya, mas Anto(yang orang laen menyebutnya Andi Malarangeng itu lho). Ya siapa tau, anda memang mau mengubah gaya anda yang kelimis tapi juga merakyat. (bersambung)