Friday, December 09, 2005

Negara tanpa penguasa



Acapkali, saya berpikir; apa kita membutuhkan penguasa negara ? Sebabnya, sudah jelas. Selama hidup dan tumbuh jadi manusia, saya hanya melihat bahwa penguasa kerjanya cuma merepotkan rakyat. Sementara, ketika penguasa dibutuhkan rakyat malah tidak peduli. Contoh cerita, menyangkut pembangunan sekolah-sekolah rusak, penguasa negara cenderung mengabaikan. Padahal, pendidikan itu sangatlah penting bagi kita semua.

Partai politik ? Ya...sama saja alias sami mawon. Yang disebut mewakili kepentingan rakyat, nyatanya cuma mengatasnamakan rakyat saja. Memang, kejengkelan semacam ini bukanlah lagu baru. Yang menjadi masalah, kenapa penguasa negara dan partai politik dibiarkan ada ? Apabila ada gunanya untuk rakyat, sih masih mendingan. Kalau yang terjadi sebaliknya, apa malah enggak bikin repot (rakyat).

Selama republik ini berlangsung, yang kerap terjadi, banyak penguasa yang kelakuannya cuma menyulitkan rakyat saja. Peraturan demi peraturan, dibuat untuk sekedar menguntungkan para penguasa. Dan rakyat ? diabaikan sampai mati. Mau contoh ? Ya itu yang terjadi di Papua. Sebagai orang yang punya kegemaran jalan ke beberapa daerah, perkara kelaparan dan kemiskinan, memang, buka hal yang baru. Kemiskinan merupakan kenyataan yang tidak terbantahkan. Lebih celaka lagi, kita maunya menutup mata. Apa tugas para penguasa negara ? Jelas, mereka yang bikin miskin rakyat. Lalu, apa gunanya penguasa negara ?

Jangan-jangan, kita memang tidak membutuhkan penguasa negara ? Rakyat, dalam hal ini, cenderung tidak diperdulikan. Sudah terlalu banyak, rakyat dikecewakan oleh para penguasa negara. Dari waktu ke waktu, para penguasa itu asyik sendiri, seolah-olah mereka telah berbuat banyak pada rakyat. Mereka, tidak mau mengerti, bahwa rakyat punya caranya sendiri untuk menyatakan dirinya. Apa kita masih membutuhkan penguasa ?

No comments: