Friday, December 09, 2005

Datang jua kematian


Siapa yang dapat menolak mati ? Kita, semua, akan mati. Menjelang menjelang matahari terbenam, kita merasa segera datang kematian. Memang, sepertinya, kematian itu sebagai sebuah teka-teki. Kita menduga-duga, seperti apa kematian itu ? Tetapi, kematian itu pasti menghampiri. Betapa pun kita berlari bersembunyi. Kematian akan datang bersamaan berhentinya detak jantung.

Kedatangan kematian, tiada yang dapat menduga. Esok atau lusa,pasti, akan menghampiri kita. Dan, menjelang matahari terbenam, kematian menyerupai kegelapan. Memang, seperti pekat hitam. Namun, itu semua bukanlah jawaban. Kematian bukanlah perkaran warna. terlebih, sekedar gelap dan terang. Siapa pun, hanya dapat menduga-duga. Serba tidak pasti.

Matahari terbit dan tenggelam. Pohonan tumbuh dan membusuk. Kita seperti itu semua. Lahir dan menjelang senja, untuk kemudian kematian datang menghampiri. Tiada kuasa yang mampu menahan kehadirannnya. Kita, tiba-tiba disergap. Maka, kematian, bukan semata-mata urusan agama. Kematian sebagai sebuah kenyataan kemanusiaan yang biasa. Kita semua akan merasakannya. Tak ada kata nanti. Kau menolaknya. Kematian akan berkata "selamat datang dalam haribaanku." Kau tak kuasa.

No comments: