Saturday, April 15, 2006
Atasnama Tuhan
Sebagai manusia, saya merasa bersyukur menjadi Muslim. Oleh karenanya, saya juga berhak atas persepsi Tuhan dan agama yang saya anut. Jadi, menyangkut pandangan atas masalah-masalah sosial kontemporer, saya juga berhak melihatnya, menurut sudut pandang agama yang saya anut. Hal itu adalah hak saya sebagai manusia, sekaligus sebagai Muslim.
Cara-cara yang dilakukan oleh ormas yang mengatasnamakan agama saya, jelas bukan dengan melakukan penghancuran atau bahkan pengrusakan. Dalam agama saya telah digariskan untuk bersikap lebih berbudaya. Seingat saya, Islam tidak pernah mengajarkan ummatnya untuk sok maen kuasa, apalagi melakukan tindakan kekerasan. Tidak habis pikir, kenapa sikap dan prilaku yang dilakukan ormas yang mengatasnamakan agama yang saya anut itu, ceberung kasar (baca : tidak berbudaya). Kenapa ?
Mereka, seolah-olah paling berhak sendiri atas nama Tuhan dan juga atas nama agama yang saya yakini. Bahkan dengan cara-cara tidak terpuji, merasa paling Islam sendirian. Sungguh sangat memalukan ummat Islam yang lebih mencintai perdamaian, ketimbang kekerasan. Sudah semestinya, cara-cara kekerasan dengan mengatasnamakan Islam segera dihentikan. Tindakan tersebut bukan termasuk ajaran Islam. Mereka telah mengatasnamakan Islam untuk kepentingan pemerasan alias preman.