Sunday, January 29, 2006

Surat Untuk Tuan Presiden : Mari makan nasi aking bersama !



Saya bisa memahami, kenapa SCTV menayangkan seorang ibu makan nasi aking. Penduduk Kesemen, merupakan cerita lama yang selalu membuat kita terlupa. Semoga, tuan presiden ikut melihatnya. Kalau ditarik garis lurus dari Istana Negara, kecamatan Kesemen tidaklah jauh. Kalau tuan presiden naek mobil melalui jalan tol, tidak sampai satu jam sudah sampe ke daerah itu. Apakah tuan presiden berminat mengunjungi mereka ?

Tuan presiden, alangkah naifnya, kalau kita ingat janji-janji pemilu terdahulu. Rasanya pahit mendengar kabar, seorang ibu dengan delapan anaknya harus makan nasi aking. Mereka bukan hoby makan nasi itu. Mereka memang dalam kesulitan. Tepatnya, kemiskinan yang sangat dalam. Maka, kita semestinya malu dengan keadaan ini. Apa tidak lebih baik, tuan presiden segera menuju ke kecamatan Kesemen. Siapa tau ingin merasakan, bagaimana sakitnya makan nasi aking itu.

Tuan presiden. Surat ini, memang saya tujukan untuk anda. Saya tidak peduli, sempat ada yang baca atau tidak. Kita ketemu di Kesemen saja. (Komentar di np_binarto@yahoo.com)